thank you already stalking this blog, keep stay and give your good smile ^_^

Saturday 2 April 2016

Teknik Pengembangan Sistem

No comments :
Analisis Biaya dan Manfaat
metode umum yang digunakan dalam proses analisis sistem adalah
  1. metode periode pengembangan (payback periode), 
  2. pengembalian investasi (return on investment), dan
  3. nilai sekarang (net present value).

Investasi yang dikeluarkan untuk mengembangkan atau membangun sistem informasi adalah sumber daya untuk mendapatkan manfaat di masa mendatang. Sebelum sistem informasi tersebut dikembangkan, perlu dihitung nilai ekonomisnya. Teknik untuk menilai ini disebut dengan teknik analisis biaya dan manfaat. Teknik ini disebut juga analisis efektivitas.

Beberapa komponen biaya untuk melakukan analisis biaya dan manfaat :
  1. Biaya Pengadaan (Procurement Cost), semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pembelian hardware atau perangkat keras
  2. Biaya Persiapan Operasi (Start-up Cost), berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem hingga siap untuk dioperasikan.
  3. Biaya Proyek (Project Relate Cost), berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem dan implementasinya. 
  4. Biaya Operasi dan Biaya Perawatan (Maintenance Cost), Biaya operasi (on going cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. 

a) metode periode pengembangan (payback periode)
- berapa lama suatu investasi dapat ditutup dengan aliran kas masuk (PROCEED).
- Kas masuk (PROCEED) = Manfaat – Biaya operasi dan perawatan.
- Suatu investasi layak dilanjutkan bila masa manfaat lebih lama dasri periode pengembalian.

contoh:
PT. Tunggal Dara Expressindo mengembangkan sistem informasi dengan investasi sebesar Rp. 20.000.000,- dengan masa manfaat 4 (empat) tahun. Proceed setiap tahun adalah sebagi berikut :

Perhitungan periode pengembalian adalah sebagi berikut:   
Nilai Investasi ........................................    Rp. 20.000.000,-
Proceed tahun 1 .....................................    Rp. 5.000.000,-  (-)
Nilai Investasi tahun ke-2 ......................    Rp. 15.000.000,-
Proceed tahun 2 ......................................    Rp. 6.000.000,- (-)
Nilai Investasi tahun ke-3 ......................    Rp. 9.000.000,-
Proceed tahun 3 .....................................    Rp. 7.500.000,- (-)
Sisa Investasi tahun ke-4 .......................    Rp. 1.500.000,-

Sisa investasi tahun ke-4 tertutup oleh proceed tahun ke-4 sebesar Rp. 8.000.000,- (lihat tabel). Sedangkan maksimum waktu untuk periode pengembalian investasi tersebut selama 3 tahun dan dapat dikembalikan dalam waktu 2.25 bulan.

Cara untuk mendapatkan nilai waktu pengembalian investasi adalah sebagai berikut:

1.500.000/8.000.000 x 12 bulan = 2.25 bulan = 2 tahun 3 bulan

Dengan demikian nilai investasi ini layak untuk digunakan dalam proses pengembangan sistem informasi, karena target waktu periode pengembalian investasi lebih kecil (2.25 bulan) dari terget maksimum periode pengembalian investasi.


b) Metode Pengembalian Investasi (Return of Investment)

Metode ini menggambarkan persentase manfaat yang dihasilkan oleh sistem baru dibandingkan dengan biaya investasi dan operasi yang dikeluarkan. Pengembalian investassi (ROI) dari suatu proyek sistem informasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

ROI = (Total Manfaat−Total Biaya) / (Total Biaya)

Apabila suatu proyek sistem informasi memiliki investasi yang ROI-nya lebih besar dari 0 (nol) maka proyek tersebut dapat diterima dan layak untuk dibagikan.
 

Contoh :
Pada pembahasan metode periode pengembalian didapatkan total manfaat dari proyek sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut:
Manfaat tahun ke-1    = Rp. 6.500.000,-
Manfaat tahun ke-2    = Rp. 8.000.000,-
Manfaat tahun ke-3    = Rp. 9.700.000,-
Manfaat tahun ke-4    = Rp. 10.500.000,- (+)
Total Manfaat        = Rp. 34.700.000,-
Total biaya yang dikeluarkan:
Biaya Tahun ke-0    = Rp. 20.000.000,-
Biaya Tahun ke-1    = Rp. 1.500.000,-
Biaya Tahun ke-2    = Rp. 2.000.000,-
Biaya Tahun ke-3    = Rp. 2.200.000,-
Biaya Tahun ke-4    = Rp. 2.500.000,- (+)
Total Biaya        = Rp. 28.200.000,-




Maka pengembalian investasinya adalah sebagai berikut:
ROI = (Total Manfaat−Total Biaya)/(Total Biaya)
ROI = (34.700.000−28.200.000)/28.200.000 x 100% = 23%

Proyek investasi di atas dapat diterima karena mempunyai ROI lebih besar dari 0. Contoh ini menggambarkan bahwa proyek PT. Tunggal Dara Expressindo memberikan keuntungan sebesar 23% dari biaya investasi dan operasinya.



c. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode nilai sekarang bersih merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi PROCEED atau arus dari uang. Net Present Value (NPV) dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun yang dinilai atau diuangkan ke tahun awal dengan tingkat suku bunga diskonto. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah:

Keterangan:
NPV    = Net Present Value
I    = Tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan
N    = Umum proyek investasi

Bila NPV bernilai lebih besar dari 0 (nol) berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima serta layak.

Analisis Proyek Sistem Informasi
   Maksud dan tujuan analisis proyek sistem informasi ini adalah untuk melakukan perhitungan-perhitungan (forecasting) agar pilihan kita tepat dalam melakukan investasi modal.
   Sebelum mengambil keputusan investasi, perlu dilakukan persiapan matang dan perhitungan percobaan, lalu mengevaluasi hasil dari berbagai alternatif dengan cara membandingkan aliran biaya (cost) dengan manfaat (benefits).
   Jadi singkatnya, melalui pelaksanaan suatu proyek maka hal-hal yang potensial menjadi riil.

 

1. Kegiatan Pimpinan ProyekSalah satu kegiatan pimpinan proyek adalah menentukan apa yang harus diestimasi dalam pembangunan atau pengembangan sistem informasi. Hal tersebut sangat bervariasi dan antara satu proyek dengan proyek lainnya tidak sama. 
2. Teknik Penjadwalan ProyekUntuk menentukan waktu yang diperlukan untuj mengembangkan  Sistem, analis sering menggunakan  teknik kuantitatif yaitu PERT (programming Evaluation and Review technique). Apabila menggunakan PERT, maka ada 2 buah informasi yang perlukan untuk pekerjaan, yaitu urutan dari kegiatan serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Walkthrough
Pengawasan terhadap aspek-aspek teknik kurang dilakukan oleh manajemen. Sebagai tambahan, personil-personil teknik dapat melakukan pengawasan pada aspek-aspek tekniknya.
Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasi dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan inspeksi (inspection) sedang yang tidak normal disebut dengan walkthrough.


Analisis Konseptual Database
Menganalisis dan merancang database merupakan tugas database admininistrator, dimana secara spesifik tugasnya adalah merancang model konseptual database.
Model ini bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data dari beberapa aplikasi.


1. Teknik normalisasi Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel–tabel yang menunjuk-kan entity dan relasinya
2. Teknik Entity RelationshipDatabase adalah kumpulan file  yang saling berkaitan.Pada model data relation hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utamadari masing-masing file.

No comments :

Post a Comment