Tuesday, 31 December 2013
SETELAH LULUS, PILIH KERJA ATAU KULIAH S2?
Para sarjana yang baru lulus
kuliah dan cukup beruntung memiliki pilihan, seringkali malah bingung
menentukan langkah selanjutnya. Apakah langsung kerja atau melanjutkan
S2? Apapun pilihannya, keduanya sama-sama memiliki sisi positif dan
negatif. Tinggal kemantapan hati untuk berkomitmen menjalankan apa yang
dipilih dengan sungguh-sungguh.
Ketika Langsung Bekerja
Ketika Langsung Bekerja
Jika Anda memilih untuk bekerja setelah
lulus kuliah S1, ada beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh. Yang
utama, Anda akan memperoleh pengalaman kerja. Seperti yang kita semua
tahu, dunia kerja tidak sama dengan dunia kuliah. Kenyataan di dunia
kerja seringkali tidak sama dengan teori yang kita dapat di bangku
perkuliahan. Jadi, Anda yang langsung bekerja tergolong beruntung dapat
merasakan langsung pengalaman bekerja, suatu pengetahuan yang tidak
dapat diperoleh di dalam kelas.
Anda juga jadi lebih mandiri, dengan
memperoleh pemasukan sendiri dan tidak bergantung lagi kepada orangtua.
Untuk masa awal bekerja, memang gaji standar fresh graduate
tidak sebesar mereka yang telah berpengalaman. Namun setelah satu tahun
bekerja, apalagi jika terus bertahan di satu perusahaan yang sama, maka
Anda mungkin saja memperoleh kenaikan gaji. Demikian juga untuk di
tahun-tahun selanjutnya, umumnya akan ada kenaikan gaji setiap tahun
yang persentase kenaikannya tergantung performa kerja.
Setelah bekerjapun, kesempatan kuliah S2
masih terbuka. Ada saja beberapa orang yang beruntung karena dapat
menjalani keduanya sekaligus. Anda malahan dapat mencari beasiswa, yang
seringkali mensyaratkan adanya pengalaman kerja selama beberapa tahun.
Jika Anda termasuk kelompok yang beruntung ini, yang terpenting adalah
pembagian waktu yang baik agar seimbang antara perkuliahan dan
pekerjaan. Namun pilihan ini juga memerlukan pengorbanan yang tidak
sedikit, misalnya waktu istirahat yang berkurang. Ada juga beberapa yang
terpaksa memilih salah satunya, karena ada saja kendala yang
menghadang. Seperti jadwal kantor yang tidak fleksibel untuk disesuaikan
dengan jadwal perkuliahan, lokasi yang berjauhan antara kantor dan
kampus, kemacetan di jalan, dan sebagainya.
Sementara itu, tidak peduli berapa lama
yang dihabiskan seseorang untuk duduk di bangku kuliah, apakah lulusan
S1 atau langsung melanjutkan S2, setiap orang seringkali akan mengalami culture shock
saat pertama kali memasuki dunia kerja. Semasa kuliah, seseorang
diwajibkan untuk rutin masuk kelas sesuai jadwal dengan aktivitas
sehari-hari berupa belajar dan mengerjakan tugas. Jika berhasil
memperoleh nilai tinggi, maka Anda tergolong mahasiswa yang pandai.
Namun di dunia kerja, Anda nantinya akan dituntut untuk pandai
menghadapi masalah. Mahasiswa yang memiliki nilai akademis baik, belum
tentu akan mampu menyelesaikan kendala yang dihadapi di dunia kerja
dengan efektif. Oleh karena itu, adanya pengalaman kerja diperlukan
untuk mengasah keterampilan-keterampilan tersebut, yang nantinya berguna
juga dalam kehidupan sehari-hari.
Jika Melanjutkan S2
Jika Melanjutkan S2
Memiliki gelar S2 ada banyak untungnya.
Pemahaman Anda akan suatu disiplin ilmu akan dapat semakin dalam. Dalam
perkuliahan, akan ada banyak pembahasan kasus-kasus yang banyak terjadi
di suatu organisasi. Kesempatan untuk mengembangkan karir juga semakin
luas. Dengan kata lain, prospek karir di masa depan yang lebih cerah.
Jabatan Anda sebagai seorang lulusan S2 juga tentu akan lebih baik
ketimbang mereka yang lulusan S1. Selanjutnya, hal ini berdampak juga ke
kompensasi (baca: gaji) yang lebih tinggi.
Dalam membuat keputusan untuk
melanjutkan S2, pilihannya adalah sekarang atau nanti. Ada yang ingin
memperoleh pengalaman kerja dulu selama beberapa tahun, ada juga yang
ingin langsung kuliah S2 karena masih semangat belajar dan khawatir akan
malas untuk kembali kuliah jika telah asyik bekerja. Jika pertimbangan
Anda untuk langsung melanjutkan S2 adalah lebih baik sekarang daripada
nanti, maka ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum
memutuskan untuk langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 selepas
meraih gelar sarjana.
Teman-teman kuliah S2 mayoritas sudah
bekerja. Ada yang bekerja sebagai karyawan, akademisi, pengusaha, dan
sebagainya. Dengan ini, Anda dapat belajar dari pengalaman-pengalaman
mereka. Posisi Anda juga relatif sama dengan mereka. Sama-sama mahasiswa
dan tidak ada senioritas. Variasi usia menjadi lebih setara. Semuanya
sama-sama harus mengikuti peraturan perkuliahan dan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan dosen. Jadi, Anda akan dapat lebih leluasa
dan meminimalkan perasaan sungkan ketika berdiskusi dengan mereka. Hal
ini juga dapat melatih keterampilan Anda untuk berkomunikasi dengan
berbagai tipe orang.
Di sisi lain, pengetahuan Anda dapat
saja dipandang masih bersifat teoretis, sedangkan teman-teman yang sudah
bekerja pengetahuannya bersifat lebih praktis dan aplikatif di dunia
kerja. Misalnya, ketika dosen sedang menjelaskan suatu materi, pola
pikir Anda akan suatu kasus lebih ke apa yang seharusnya menurut teori.
Sedangkan mereka yang sudah pernah terjun langsung ke dunia kerja,
pemaknaannya dapat lebih kaya dan luas.
Anda juga harus mempersiapkan diri untuk
menyisihkan waktu sekitar dua tahun untuk tidak bekerja (jika Anda
tidak mengambil opsi kerja magang atau part time). Anda akan
lebih lambat meniti jenjang karir dibanding teman-teman Anda yang sudah
bekerja. Sementara itu di Indonesia, yang dihargai tetaplah pengalaman
kerja. Anda yang sudah lulus S2 namun masih belum memilliki pengalaman
kerja, tetap dipandang sebagai seorang fresh graduate.
Jika Anda ingin berkecimpung di bidang
professional seperti Psikolog, Akuntan, Notaris, dan sebagainya, memang
profesi ini mensyaratkan pendidikan S2 agar Anda dapat memperoleh ijin
praktek yang dibutuhkan. Namun tetap saja bidang ini juga membutuhkan
pengalaman kerja agar Anda lebih paham tentang materi perkuliahan.
Sebagai solusi, Anda dapat kuliah S2 sambil kerja. Anda dapat kerja part time atau memilih kuliah di malam hari, agar kuliah S2 dan kerja tetap dapat berjalan.
Demikian pula jika Anda ingin bekerja di
bidang akademisi, maka persyaratan pendidikan S2 juga harus Anda
penuhi. Khusus bidang ini, semakin cepat lulus S2 sesungguhnya lebih
baik, agar Anda dapat lebih cepat mengajar. Namun sebaiknya Anda juga
sambil mengasah keterampilan presentasi dan mengajar. Di sela-sela waktu
kuliah S2, Anda dapat mendaftarkan diri untuk menjadi asisten dosen.
Jadi.. Yang mana pilihan Anda? Silahkan
menentukan prioritas, dengan tidak lupa untuk mempertimbangkan segala
dampak positif dan negatifnya ya
Penulis: Dian Kartikasari
http://alumni.mdp.ac.id/artikel/alumni/66/SETELAH-LULUS-PILIH-KERJA-ATAU-KULIAH-S2
http://alumni.mdp.ac.id/artikel/alumni/66/SETELAH-LULUS-PILIH-KERJA-ATAU-KULIAH-S2
Thursday, 26 December 2013
Ciri-ciri sifat orang yg udah dewasa dan orang yg masih kekanak-kanakan
Sifat manusia tidak ditentukan oleh usia, terkadang sifat tidak berganti seiring bertambahnya usia, tergantung pribadinya masing2 yang mau menyadari kebaikan :)
Inilah ciri-ciri org yg udh dewasa:
Ciri-ciri org yg brsifat kekanak-kanakan:
apakah anda sudah dewasa ?? atau masih kanak-kanak ??
Allah SWT berfirman:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya. (Muttafaq 'alaih)
مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
Tinggalkan sifat kanak-kanak mu mulai sekarang, karna itu tidak berguna bagi dirimu kedepannya
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)